Di Tulis oleh Abu Haitsam Fakhri
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
KAJIAN NIDA AL-ISLAM
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah Ta’ala berfirman:
وَسَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا مِنْهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) dari-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (QS. Al-Jatsiyah [45]: 13)
Dan Allah Ta’ala berfirman:
{ إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ } الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ }
“ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.
(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran: 190-191)
Dan Al-Quran telah menerangkan awal kejadian alam semesta, di mana dahulunya berupa gas dan seluruh benda langit di alam semesta dahulunya adalah satu.
ثُمَّ اسْتَوَىٰ إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ
“Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati".” (QS Fusshilat: 11).
Kemudian juga secara redaksional disebutkan dalam Alquran tentang teori Big Bang.
Yaitu teori terbentuknya alam semesta yang menyatakan bahwa pada awalnya alam semesta merupakan satu kesatuan, kemudian terjadi ledakan besar yang menghasilkan pecahan-pecahan dan meluas. Teori Big Bang adalah teori penciptaan bumi yang paling diakui di era modern.
Kesesuaian yang harmoni antara Al-Quran dengan Teori Big Bang adalah suatu hal yang tidak dapat dielakkan lagi. Hal ini sudah dijelaskan Allah dalam Alquran 1.400 tahun silam.
Allah SWT berfirman:
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS Al Anbiya: 30).
Keterangan Alquran tersebut ternyata dibenarkan para ahli astronomi sekarang, padahal ayat itu diturunkan 15 abad lalu kepada Nabi Muhammad SAW.
Memang Allah menciptakan alam semesta ini tidak dengan main-main tetapi sungguh-sungguh:
وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ
“Dan tidaklah Kami ciptakan Iangit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main.” (QS Al-Anbiya: 16).
Maka seluruh benda di alam semesta ini berotasi dan berevolusi secara teratur, tidak berubah dan selalu berlawanan dengan perputaran gerakan jarum jam sesuai Sunatullah. Sebagai makhluk ciptaan Allah, mereka semuanya tunduk dan patuh atas kehendak dan perintah-Nya.
Al-quran juga menerangkan bahwa Bumi dan langit diciptakan dalam 6 masa / periode.
Hal ini terdapat dalam surah QS. 7:54. Yaitu Firman Allah SWT:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ أَلاَ لَهُ الْخَلْقُ وَالأَمْرُ تَبَارَكَ اللّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA (6 hari), lalu Dia bersemayam di atas‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang.
(Masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. al-A’raf: 54)].
Juga dalam QS.Yunus:3. Yaitu Firman Allah SWT:
إِنَّ رَبَّكُمُ اللّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الأَمْرَ مَا مِن شَفِيعٍ إِلاَّ مِن بَعْدِ إِذْنِهِ ذَلِكُمُ اللّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلاَ تَذَكَّرُونَ
“Sesungguhnya Tuhan kalian ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA (6 hari), kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan.
Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kalian, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS. Yunus: 3)].
Dan dalam firman-Nya yang lain:
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ
"Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam ENAM MASA (6 hari)". (QS Hud: 7).
NAMUN: Di ayat lainnya di sebutakan bahwa Alam Semesta Diciptakan dalam 8 Masa, dalam QS. Fushshilat: 9 – 12, Yaitu Firman Allah SWT:
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ (9)
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِينَ (10)
ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاء وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ اِئْتِيَا طَوْعًا أَوْ كَرْهًا قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِينَ (11)
فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاء أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاء الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ (12)
“Katakanlah: “Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam DUA MASA (dua hari) dan kamu adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”.
Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam EMPAT MASA (empat hari).
(Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
“Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”.
Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati”.
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam DUA MASA (dua hari).
Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.” (QS.Fushshilat: 9-12)].
Ternyata dalam ayat di atas disebutkan dalam 8 masa (2 + 4 + 2) bukan enam masa seperti yang disebutkan dalam dua ayat sebeleumnya.
Dalam ayat yang terakhir ini di sebutkan: 2 + 4 + 2 = 8 masa, yaitu:
“Katakanlah Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam DUA MASA ……… dst.
Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam EMPAT MASA. ……
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam DUA MASA”.
Dalam hal ini banyak orang-orang non muslim yang menuduh bahwa ada kontradiksi dalam al-Qur’an, padahal itu adalah firman Tuhan. Berarti al-Quran itu bukan wahyu dari Tuhan.
Lalu bagaimana menjawabnya dan bagaimana cara mengkompromikan antara ketiga ayat yang tsb di atas ?
Jawabanya:
Tidak ada pertentangan dan kontradiksi dalam ayat-ayat tersebut. Pertentangan dan kontradiksi itu hanyalah ada pada akal-akal mereka saja. Dikarenakan empat pada hari-hari yang pertama adalah hasil dari dua ditambah dua.
Allah SWT telah menciptakan bumi pertama kali pada dua hari, kemudian menjadikan di dalamnya pasak, yaitu gunung-gunung, kemudian menjadikan keberkahan di dalamnya dari air dan tanam-tanaman. Dan berbagai rizqi yang disimpan di dalamnya dalam dua hari berikutnya, maka jadilah penciptaan bumi dan segala isinya itu dalam empat hari.
Maka firman Allah SWT:
وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِن فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاء لِّلسَّائِلِينَ
“Dan Dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan (penghuni)nya dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya.” (QS. Fushshilat: 10).
Keempat hari itu adalah hasil dari dua hari pertama dan dua hari yang lain, maka jadilah totalnya empat hari, yaitu memasukkan dua hari yang telah disebutkan pada ayat sebelumnya:
قُلْ أَئِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَندَادًا ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam.” (QS. Fushshilat: 9).
Maka tidaklah keempat hari itu berdiri sendiri dari dua hari yang pertama. Kemudian Allah SWT menciptakan langit dalam dua hari, jadi totalnya adalah enam hari, dengan menambahkan empat dan dua.
Sesungguhnya saya bertanya kepada orang-orang yang membuat keragu-raguan terhadap al-Qur’an tersebut, yang ingin menetapkan bahwa al-Qur’an merupakan karya Muhammad SAW:
Apakah Nabi SAW bodoh tidak tahu bahwa 2+4+2 sama dengan 8 ?
Apakah hilang dari beliau bahwa penciptaan langit dan bumi dalam ayat lain adalah pada enam hari?.
Kemudian bagaimana mungkin perkara ini lolos dari orang-orang Kafir Arab pada masa itu yang cerdas dalam berniaga, serta orang-orang yang menolak dakwah Nabi SAW untuk berhujjah dengan kesalahan ini, agar mereka bisa menegaskan dan menetapkan bahwa al-Qur`an adalah bikinan Muhammad SAW?
Terutama bahwa ayat-ayat al-Qur’an dulunya turun secara terpisah-pisah, yaitu satu, dua atau tiga ayat bersamaan?
Artinya sangat mudah untuk menyingkap kesalahan tersebut. Akan tetapi ini tidak pernah terjadi, sementara sekarang tiba-tiba datang kepada kita orang yang tidak faham bahasa Arab, lantas berkeinginan untuk menetapkan penyimpangan al-Qur’an dengan syubhat tersebut.
Maka apakah ada seorang berakal yang bisa membayangkan:
Apakah mungkin ada orang yang memalsukan Kitab Mulia seperti al-Qur’an itu atau ada orang yang berbuat salah dengan kesalahan yang seorang anak SD saja tidak mungkin berbuat kesalahan seperti itu?.
JUSTRU: inilah KEISTIMEWAAN al-Quran dan KEJUJURAN Nabi SAW serta AMANAHNYA dalam menyampaikan wahyu ayat-ayat al-Quran apa adanya.
BELIAU TIDAK MERUBAHNYA MESKIPUN SECARA DZOHIR NAMPAK KONTRADIKSI.
SUBHANALLAAH, ALLAHU AKBAR!
0 Komentar